Antisipasi Ancaman Penyakit AIDS, Komisi II DPRD Metro Cari Solusi Bersama OPD

METRO, GSC. Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro menangkap aspirasi masyarakat, terkait praktik prostitusi online dan pergaulan bebas, serta keterkaitannya dengan lonjakan kasus Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Provinsi Lampung.

Hal itu menindaklanjuti adanya keluhan masyarakat, wabil khusus kaum ibu yang mengadukan kekhawatirannya, terkait maraknya praktik prostitusi online lewat aplikasi dan jejaring media sosial.

Wakil rakyat bakal memanggil Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis terkait, dalam upaya pembatasan tindak asusila, hingga mengevaluasi izin tempat-tempat usaha yang diduga turut serta memfasilitasi pelaku-pelaku prostitusi.

Langkah-langkah itu bertujuan menemukan solusi dan mengantisipasi, serta menekan sebaran kasus HIV/AIDS yang diperkirakan Dinkes Provinsi Lampung, bakal terus melonjak dari tahun-tahun sebelumnya.

Ketua Komisi II DPRD Kota Metro, Ancilla Hernani mengatakan, pihaknya secepatnya akan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama dinas terkait, guna mengurai permasalahan dan menentukan langkah minimalisasi praktik prostitusi.

“Komisi II akan memanggil dinas terkait dalam jangka waktu dekat ini. Kita akan mengundang mereka untuk mencari langkah-langkah solutif dan antisipatif, terkait prostitusi dan seks bebas di kalangan remaja, atau penyakit sosial masyarakat,” kata Ancilla saat dikonfirmasi InfoPresisi.com di ruang kerjanya, Rabu, 21/5/2025.

Politisi PDI Perjuangan itu menyebut, Kota Metro yang dikenal dengan visi Kota Pendidikan dan Kota Religius, tentu harus keras dalam penegakan aturan, menyikapi praktik prostitusi.

“Kota Metro ini punya visi sebagai Kota Pendidikan, juga sebagai kota yang religius. Maka dengan adanya isu praktik prostitusi dan seks bebas, atau tindakan-tindakan asusila semacamnya, tentu isu ini akan membuat resah masyarakat dan menyisakan kesan yang tidak baik,” tegasnya.

Provinsi Lampung yang notabenenya memiliki kultur budaya yang kuat dan beragam, ditambah sekitar 96,26 persen penduduk yang beragama Islam, seyogyanya menjadi salah satu daerah yang menolak keras perilaku asusila, yang menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus HIV/AIDS.

Berdasarkan informasi yang dihimpun InfoPresisi.com, diketahui peningkatan jumlah pengidap penyakit HIV/AIDS di Lampung, dari tahun ke tahun cukup signifikan. Salah satu penyebab lonjakan angka tersebut, diduga dikarenakan maraknya praktik prostitusi.

Data statistik menunjukkan jumlah kasus HIV di Lampung pada 2022 mencapai 730 orang. Sedangkan pada 2023, jumlah pengidap kasus HIV/AIDS di Lampung meningkat drastis mencapai 5.643 orang. Pada 2024, Dinkes Provinsi Lampung memperkirakan, ada sekitar 10.093 orang mengidap HIV/AIDS, namun yang ditemukan baru 6.570 orang.

Ancilla Hernani menegaskan, pihaknya secara khusus meminta Satpol PP, untuk meningkatkan pengawasan, melakukan sidak, serta mengevaluasi kembali perizinan rumah penginapan, hotel, indekos, serta tempat hiburan yang diduga kuat disalahgunakan oleh konsumennya, sebagai tempat prostitusi atau seks bebas.

“Jadi, fungsi pengawasan itu harus ditegakkan kembali, jangan sampai ada stigma yang berkembang, bahwa perbuatan asusila semacam itu bebas dilakukan di hotel, tempat penginapan, indekos dan lain sebagainya,” tandasnya.[ADV]

Efril Hadi : Soal Infrastruktur, Pertanian dan Sampah Jadi Aspirasi Masyarakat Metro Utara

METRO, GSC. Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro, Efril Hadi menggelar Reses di kediaman salah seorang warga di Jalan Kucing, RW07, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Metro Utara, Rabu, 21/5/2025.

Reses anggota DPRD merupakan suatu masa, bagi anggota legislatif untuk melakukan kegiatan di luar masa sidang, terutama di luar gedung parlemen. Adalah suatu kesempatan bagi anggota parlemen, untuk berinteraksi secara langsung dengan konstituen.

Mendengar berbagai hal yang menjadi keluhan dan usulan dari masyarakat, untuk kemudian diserap sebagai aspirasi masyarakat, memberikan pertanggungjawaban moral dan politis kepada konstituen, dan mempercepat hubungan informasi antara pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dengan masyarakat.

“Ya. Jadi, itu reses masa sidang ke II. Banyak masukan dan aspirasi dari masyarakat yang disampaikan, didominasi soal infrastruktur, mulai dari soal irigasi, lampu jalan, tiang listrik, jalan penghubung, dan lainnya,” kata Efril.

Menurutnya, aspirasi lainnya yang disampaikan masyarakat juga terkait bidang pertanian, yakni tentang kondisi jaringan irigasi yang mengalami kerusakan konstruksi, sedimentasi dan sampah.

‎”Masyarakat menyampaikan terkait kondisi irigasi. Insya Allah, itu akan kita kawal bersama- sama, agar harapannya, bisa segera direalisasikan,” paparnya.

‎”Warga juga berkeinginan, agar jalan penghubung ke arah Kelurahan Karangrejo bisa ditembus, menjadi akses jalan bagi warga sekitarnya,” imbuhnya.

‎Sementara itu, sambung Efril, untuk jaringan instalasi kelistrikan, masyarakat mengusulkan adanya penambahan tiang PLN.

‎”Jadi ada beberapa usulan warga terkait tiang PLN di Metro Utara. Saya siap membersamai warga Purwosari untuk berupaya mengusulkan pengadaan tiang listrik ke pihak PLN. Sehingga, kita juga mendorong kepada Lurahnya atau pamong bersama sama agar dapat terealisasi tiang listrik dari pihak PLN,” tuturnya.(ADV)

Kunjungi IDEA INDONESIA, Wakil Menteri P2MI: IDEA Mitra Strategis Bawa SDM Lokal Ke Level Global

Metro, Lampung, GSC. Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonsia (Wamen P2MI), Christina Ariyani, baru-baru ini mengunjungi IDEA Indonesia Cabang Metro, Lampung. Ini merupakan kunjungan tindaklanjut atas kemitraan yang telah terjalin antara IDEA dengan Kementerian P2MI sejak kementerian ini masih berbentuk Badan P2MI.

Dalam kunjungan kerja yang didampingi oleh Pejabat Kementerian P2MI dan Kepala BP3MI Lampung, Wamen Christina ingin melihat lebih dekat serangkaian proses, sistem, dan fasilitas pelatihan di IDEA Indoensia, yang juga merupakan Lembaga Pelatihan Terbaik 1 Nasional versi Kemendiknas RI ini.

Kunjungan diawali dengan rangkaian penyambutan oleh jajaran Direksi IDEA dan ramah tamah Wamen P2MI bersama jajaran management dan pendidik Idea Indonesia.

Selanjutnya, Wamen Christina didampingi Pejabat Kementerian P2MI dan Kepala BP3MI Lampung meninjau langsung proses belajar peserta pelatihan yang sedang melakukan kegiatan praktikum di tiap jurusan. Christina sangat terkesan dengan sistem dan metode pelatihan IDEA Indonesia. Karena, seluruh proses pelatihannya langsung dilaksanakan di hotel, dibimbing para manager hotel, dan menggunakan fasilitas operasional hotel. “Saya melihat peserta program belajar dengan enjoy dan mendapat pengalaman yang sangat relevan. Dengan begini, setelah lulus mereka lebih siap untuk berkarir, khususnya di luar negeri”.

Kegiatan Wamen Christina kemudian dilanjutkan dengan sesi sharing dan diskusi dengan Jajaran Pemkot Metro, Forkopimda, Stakeholder Pendidikan Vokasi, dan Ratusan Peserta Pelatihan Idea Indonesia.
Mengawali acara diskusi, Presiden Direktur Idea Indonesia, Eko Desriyanto, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Kementerian P2MI RI dan BP3MI Lampung yang memberi perhatian dan memilih Idea Indonesia sebagai mitra strategis Kementerian P2MI dalam usaha menyiapkan Pekerja Migran Indonesia yang terampil, profesional dan berdaya saing global. “Perhatian dan dukungan langsung Kementerian P2MI dan BP3MI Lampung terhadap Idea Indonesia makin menyemangati kami untuk menciptakan lebih banyak lagi calon PMI yang handal, profesional dan berdaya saing global”, ungkap Eko.

Sekda Kota Metro, Bangkit Haryono, dalam sambutannya menyampaikan dukungan dan apresiasi kepada IDEA Indonesia karena telah turut mengangkat citra positif Kota Metro di kancah nasional dan internasional. “Selamat datang kepada Ibu Wamen Christina Ariyani dan terima kasih kepada sahabat saya Presdir Idea Indonesia, kalau bukan karena Idea mungkin Bu Menteri belum mengunjungi Kota Metro hari ini”, ucap Bangkit. Ia melanjutkan, “Pemerintah Kota Metro akan mendukung sepenuhnya upaya yang sudah dilakukan oleh Idea Indonesia untuk mendukung anak anak muda Metro dan Lampung umumnya, memiliki kehidupan ekonomi yang lebih baik dengan menjadi pekerja Migran yang handal dan legal prosedural di luar negeri”, tutup Bangkit.

Sementara itu pada sesi paparan dan diskusi yang bertema “Peluang dan Tantangan Penempatan Kerja Migran Indonesia Di Sektor Hospitality di Luar Negeri”, Wamen P2MI menyampaikan bahwa salah satu bidang yang memiliki potensi besar untuk bisa bekerja di luar negeri adalah sektor hospitality, seperti perhotelan, restaurant, dan kapal pesiar atau sea based workers. “Dari January hingga April 2025 ini saja, terdapat sedikitnya 59.000 permintaan tenaga kerja sektor hospitality dari 3 negara, yaitu Kroatia, Turkiye, dan Bulgaria”.

Christina melanjutkan, “Presiden Prabowo
Subianto sampai membentuk kementerian khusus P2MI untuk membantu masyarakat Indonesia mendapat kemudahan dan perlindungan selama bekerja diluar negeri”, lanjutnya.

Saat ditanya wartawan usai sessi duskisi, tentang alasan mengapa memilih mengunjungi Lembaga Pelatihan Idea Indonesia dari ratusan lembaga pelatihan dan pendidikan vokasi di Propinsi Lampung, Christina menjelaskan bahwa IDEA Indonesia adalah Lembaga Berprestasi Nasional yang ribuan alumninya telah sukses menembus pasar kerja global. “IDEA adalah Mitra Strategis Kementerian P2MI yang telah mengantarkan ribuan SDM lokal ke level global, kunjungan ini juga direkomendasikan oleh Kepala P3MI Lampung yang telah intens berkomunikasi dan melihat langsung kualitas IDEA Indonesia selama ini”, pungkas Christina.

Kepala BP3MI Lampung, Ahmad Fauzi, dalam wawancara singkatnya menyatakan harapannya agar semakin banyak warga Lampung memiliki kompetensi yang unggul dan dapat menembus pasar kerja global secara prosedural. “Kami ingin lebih banyak lagi warga Lampung punya kompetensi khusus dari lembaga pelatihan seperti Idea Indonesia, menguasai bahasa asing sesuai negara tujuan, dan berangkat secara prosedural. Berangkat Migran, Pulang Juragan”, tutup Fauzi.
Yodi.

Translate »